Bulan Rabiul Awal Bulan Maulid
Bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, seorang yatim yang tak berdaya
Bulan Rabiul Awal Bulan Maulid
Bulan hijrahnya Rasul Pilihan ILLAHI dari Mekkah ke Madinah
Bulan Rabiul Awal Bulan Maulid.
Bulan wafatnya Nabi Muhammad SAW junjungan umat manusia yang meninggalkan pusaka yang tak ternilai, Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW penuh dengan amanat dan pesanan tempat berpegang kaum muslimin
Sudah berpuluh abad yang silam, semenjak datang dan perginya Nabi Muhammad SAW junjungan kita, datang kepada kaum yang rusak, jahil dan luluh dalam lumpur kehinaan dan perginya Nabi Muhammad SAW junjungan kita meninggalkan peraturan yang sempurna, umat yang terpimpin kepada setinggi tingkat kemanusiaan.
Sungguh sangat menakjubkan hasil usaha Nabi Muhammad SAW junjungan kita, tidak sedikit musuh ditentang, tidak kecil rintangan yang harus dilalui, berdiri sendiri tak ada tempat berpegang, selain pada tali ALLAH SWT.
Sedikitpun tak guncang pendiriannya untuk menghancurkan yang batil, mempertahankan yang hak. Menentang musuh dari luat, menyingkirkan kawan yang bersifat munafik, selalu yakin dengan kemenangan di hari kemudian, yang telah dijanjikan ALLAH SWT kepada hamba-NYA yang takwa dan tawakkal.
Ditengah kaum jahiliyah yang tak beragama, yang menjadikan patung latta, uzza dan manna sebagai sesembahan serta kamu yang mengubah agama ALLAH. Junjungan kita Nabi Muhammad SAW sedikitpun tak pernah takut untuk menghukum salah terhadap kebatilan dan mengatakan yang haq untuk semua kebenaran, bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW tidak ada jalan setengah benar ataupun setengah salah.Meskipun kebenaran berada pada sisi yang lemah, sekalipun kebatilan pada sisi yang gagah dan berkuasa apalagi berhadapan Nasrani dan Yahudi, tak pernah junjungan kita Nabi Muhammad SAW memperingatkan secara terus terang :
„Barang siapa yang berkehendak kepada satu agama selain dari Islam, maka itu tidak diterima-Nya dan pada hari kemudian, jadilah mereka orang yang merugi” (Q.s. Ali-’Imran : 85).
Bertambahnya umat yang mengakui kebenaran agama yang dibawa junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dari isteri beliau Siti Khadijah r.a, Ummul Mukminin, sampai berates berbilang ribu dikarenakan karena tertarik oleh cahaya kebenaran yang tak disembunyikan kekuatannya. Maka pengikut dari para sahabat semacam inilah yang rela menderita akan semua kesengsaraan, mengurbankan harta dan jiwa dalam rangka membela agama dan junjungan nabi Muhammad SAW. Mereka yang tak malu untuk miskin, tak takut lapar, tak takut sakit, tak gentar mati. Menunaikan kalimat syahadat, meniptakan sebesar-besarnya perubahan dalam peredaran riwayat dunia.
Karena kekhawatiran Rasulullah akan nasib umatnya yang mudah terpedaya, beliau meninggalkan pesan serta amana, yang termaktub dalam Al-qur’an surat Al Baqarah, ayat 109 dan 120.
Dalam menegakkan yang hak dari yang bathil, maka Rasulullah SAW selaku pemimpin umat tidak menghiraukan pada siapa atau dimana letak kebenaran dan kebatilan itu. Tak segan untuk mengurbankan hubungan pertalian dengan siapapun juga.
„Hai orang2 jang beriman! Hendaklah jadi kaum yang mendirikan keadilan dan yang menjadi saksi karena Allah, walaupun menentang diri kamu atau kaum kerabatmu. Orang yang kamu saksikan itu, walaupun kaja atau miskin, Allah lebih patut menqurusnya. Akan tetapi janganlah kamu turut hawa nafsumu, untuk tidak berbuat adil; dan djika kamu chianat atau berpaling sesungguhnya ALLAH itu
amat mengetahui apa yjang kamu kerjakan.” (Q.s. An-Nisa : 135).
Semoga dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kita mampu mengambil ibrah dari suri tauladan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, Nabi terakhir (khatamannabi) dan sesempurnanya manusia (insan kamil) untuk kita terapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sebuah harapan manakala kita berharap akan munculnya para pemimpin Negara ini yang mampu menerapkan apa-apa yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam melaksanakan kewajibannya sebagai pemimpin umat, Rasulullah SAW tidak pernah lepas dari penderitaan yang disebabkan dari berbagai pihak yang mengaku sebagai teman tapi bagunda Rasulullah SAW tidak pernah sedikitpun merasa kecewa, karena bukan nama harum dan kepopuleran yang menjadi tujuannya, bukan pula simpati dari orang yang Rasulullah SAW cari, malah tidak pernah berpikir cepat atau lambat akan hasil perjuangannya, Hanya keyakinan pada kesucian agam Islam dan keyakinan kepada Sang ILLAHI Rabbi yang selalu menjadi kekuatan setiap saat, Kesengsaraan dan penderitaan yang dialami selama mengibarkan panji agama ALLAH justru makin memperkuat peniriannya, rasulullah SAW tidak perlu menantikan orang banyak, karena baginya cukup ALLAH SWT sebagai pimpinannya. Kemenangan dan berkembangnya Islam diseluruh penjuru negeri tidak memunculkan rasa sombong dalam diri Rasulullah SAW. Rasulullah SAW selalu ingat, bahwa ia hanyalah hamba dan pesuruh ALLAH, selalu merasa lapang, berserah diri kepada ALLAH, sabar dalam penderitaan dan bersyukur dalam kesenangan.
Oleh karena itu, dengan momentum Maulid Nabi Muhammad SAW diharapkan banyak pemimpin dinegara ini yang mau meniru dan mencontoh apa yang telah diajarkan olehnya akan cara bekerja dan dasar pekerjaan daripada pemimpin pilihan ini, tidak boleh hilang dari pemimpin negeri ini : Ketabahannya yang tak mundur maju, kerendahan hatinya yang tahan uji, kebenaran ucapan dan perilakunya, penghambaannya kepada ALLAH SWT itulah pesan Nabi Muhammad untuk setiap pemimpin.
Wahai Rasulullah saw. betapa indahnya dirimu, engkau suri tauladan yang baik.
Wahai Rasulullah engkau adalah sebaik-baik ciptaan yang diciptakan oleh Allah swt.
Wahai Rasulullah saw. betapa dinantikannya dirimu, hingga para Nabi sebelummu pun ingin menjadi umatmu.
Wahai Rasulullah saw. betapa dicintainya engkau, hinga saat engkau wafat tiada yang percaya bahkan sahabat `Umar berkata: “Tak seorangpun yang kudengar menyebut Rasulullah saw. wafat, melainkan ia akan kupancung dengan pedangku ini!”
Wahai Rasulullah saw. sungguh diri ini, ruh ini dan seluruh umatmu umat muslim mencintai dan merindukanmu, maka berilah syafa’at kepada kami dihari akhirat nanti agar kami dapat berkumpul dengan engkau di surga Allah swt.
Ya ALLAH, Limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasihmu yang terbaik dari seluruh makhluk.
Nabi Muhammad sang penyeru kebaikan an pencegah kemungkaran, maka tidak ada seorangpun yang lebih bisa dipercaya darinya dalam berkata “tidak” ataupun “ya”
Ya ALLAH, Limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasihmu yang terbaik dari seluruh makhluk.
Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.